Selamat Datang..!!

Salamaik Datang Dunsanak...!!!!Semoga Selalu Ingat Masjid dan Sholat Berjamaah di Masjid

Wakatu Kini Ko

Peta Dunia

Peta Dunia
Wilayah Khilafah Islamiyah (Warna Hijau)

Rabu, 08 Desember 2010

Telah terbit Buletin Remikom edisi ke-2

assalamu'alaikum..telah terbit Buletin REMIKOM edisi kedua..
edisi kali ini membahas tentang konstelasi hijrah terhadap sistem yagn dianut di masyarakat umumnya di dunia saat ini..
silahkan hubungi kami untuk mendapatkan informasi seputar makna hijrah tersebut sesuai Al Qur'an dan Assunah
smoga kita mendapatkan hidayah...
amin

wassalamu'alaikum



Selasa, 07 Desember 2010

Tahukah Anda ??? Fakta Terselubung tentang Kerajaan Majapahit..????




Seorang sejarawan pernah berujar bahwa sejarah itu adalah versi atau sudut pandang orang yang membuatnya. Versi ini sangat tergantung dengan niat atau motivasi si pembuatnya. Barangkali ini pula yang terjadi dengan Majapahit, sebuah kerajaan maha besar masa lampau yang pernah ada di negara yang kini disebut Indonesia. Kekuasaannya membentang luas hingga mencakup sebagian besar negara yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara.
Namun demikian, ada sesuatu yang ‘terasa aneh’ menyangkut kerajaan yang puing-puing peninggalan kebesaran masa lalunya masih dapat ditemukan di kawasan Trowulan Mojokerto ini. Sejak memasuki Sekolah Dasar, kita sudah disuguhi pemahaman bahwa Majapahit adalah sebuah kerajaan Hindu terbesar yang pernah ada dalam sejarah masa lalu kepulauan Nusantra yang kini dkenal Indonesia. Inilah sesuatu yang terasa aneh tersebut. Pemahaman sejarah tersebut seakan melupakan beragam bukti arkeologis, sosiologis dan antropologis yang berkaitan dengan Majapahit yang jika dicerna dan dipahami secara ‘jujur’ akan mengungkapkan fakta yang mengejutkan sekaligus juga mematahkan pemahaman yang sudah berkembang selama ini dalam khazanah sejarah masyarakat Nusantara.
‘Kegelisahan’ semacam inilah yang mungkin memotivasi Tim Kajian Kesultanan Majapahit dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta untuk melakukan kajian ulang terhadap sejarah Majapahit. Setelah sekian lama berkutat dengan beragam fakt-data arkeologis, sosiologis dan antropolis, maka Tim kemudian menerbitkannya dalam sebuah buku awal berjudul ‘Kesultanan Majapahit, Fakta Sejarah Yang Tersembunyi’. Buku ini hingga saat ini masih diterbitkan terbatas, terutama menyongsong Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu.
Sejarah Majapahit yang dikenal selama ini di kalangan masyarakat adalah sejarah yang disesuaikan untuk kepentingan penjajah (Belanda) yang ingin terus bercokol di kepulauan Nusantara. Akibatnya, sejarah masa lampau yang berkaitan dengan kawasan ini dibuat untuk kepentingan tersebut. Hal ini dapat pula dianalogikan dengan sejarah mengenai PKI. Sejarah yang berkaitan dengan partai komunis ini yang dibuat di masa Orde Baru tentu berbeda dengan sejarah PKI yang dibuat di era Orde Lama dan bahkan era reformasi saat ini. Hal ini karena berkaitan dengan kepentingan masing-masing dalam membuat sejarah tersebut. Dalam konteks Majapahit, Belanda berkepentingan untuk menguasai Nusantara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Untuk itu, diciptakanlah pemahaman bahwa Majapahit yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia adalah kerajaan Hindu dan Islam masuk ke Nusantara belakangan dengan mendobrak tatanan yang sudah berkembang dan ada dalam masyarakat.
Apa yang diungkapkan oleh buku ini tentu memiliki bukti berupa fakta dan data yang selama ini tersembunyi atau sengaja disembunyikan. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan Majpahit sesungguhnya adalah kerajaan Islam atau Kesultanan Majapahit adalah sebagai berikut:

1. Ditemukan atau adanya koin-koin emas Majapahit yang bertuliskan kata-kata ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’. Koin semacam ini dapat ditemukan dalam Museum Majapahit di kawasan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Koin adalah alat pembayaran resmi yang berlaku di sebuah wilayah kerajaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sangat tidak mungkin sebuah kerajaan Hindu memiliki alat pembayaran resmi berupa koin emas bertuliskan kata-kata Tauhid.
2. Pada batu nisan Syeikh Maulana Malik Ibrahim yang selama ini dikenal sebagai Wali pertama dalam sistem Wali Songo yang menyebarkan Islam di Tanah Jawa terdapat tulisan yang menyatakan bahwa beliau adalah Qadhi atau hakim agama Islam kerajaan Majapahit. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Agama Islam adalah agama resmi yang dianut oleh Majapahit karena memiliki Qadhi yang dalam sebuah kerajaan berperan sebagai hakim agama dan penasehat bidang agama bagi sebuah kesultanan atau kerajaan Islam.
3. Pada lambang Majapahit yang berupa delapan sinar matahari terdapat beberapa tulisan Arab, yaitu shifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan dzat. Kata-kata yang beraksara Arab ini terdapat di antara sinar-sinar matahari yang ada pada lambang Majapahit ini. Untuk lebih mendekatkan pemahaman mengenai lambang Majapahit ini, maka dapat dilihat pada logo Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, atau dapat pula dilihat pada logo yang digunakan Muhammadiyah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Majapahit sesungguhnya adalah Kerajaan Islam atau Kesultanan Islam karena menggunakan logo resmi yang memakai simbol-simbol Islam.
4. Pendiri Majapahit, Raden Wijaya, adalah seorang muslim. Hal ini karena Raden Wijaya merupakan cucu dari Raja Sunda, Prabu Guru Dharmasiksa yang sekaligus juga ulama Islam Pasundan yang mengajarkan hidup prihatin layaknya ajaran-ajaran suf, sedangkan neneknya adalah seorang muslimah, keturunan dari penguasa Sriwijaya. Meskipun bergelar Kertarajasa Jayawardhana yang sangat bernuasa Hindu karena menggunakan bahasa Sanskerta, tetapi bukan lantas menjadi justifikasi bahwa beliau adalah seorang penganut Hindu. Bahasa Sanskerta di masa lalu lazim digunakan untuk memberi penghormatan yang tinggi kepada seseorang, apalagi seorang raja. Gelar seperti inipun hingga saat ini masih digunakan oleh para raja muslim Jawa, seperti Hamengku Buwono dan Paku Alam Yogyakarta serta Paku Buwono di Solo. Di samping itu, Gajah Mada yang menjadi Patih Majapahit yang sangat terkenal terutama karena Sumpah Palapanya ternyata adalah seorang muslim. Hal ini karena nama aslinya adalah Gaj Ahmada, seorang ulama Islam yang mengabdikan kemampuannya dengan menjadi Patih di Kerajaan Majapahit. Hanya saja, untuk lebih memudahkan penyebutan yang biasanya berlaku dalam masyarakat Jawa, maka digunakan Gajahmada saja. Dengan demikian, penulisan Gajah Mada yang benar adalah Gajahmada dan bukan ‘Gajah Mada’. Pada nisan makam Gajahmada di Mojokerto pun terdapat tulisan ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’ yang menunjukkan bahwa Patih yang biasa dikenal masyarakat sebagai Syeikh Mada setelah pengunduran dirinya sebagai Patih Majapatih ini adalah seorang muslim.
5. Jika fakta-fakta di atas masih berkaitan dengan internal Majapahit, maka fakta-fakta berikut berhubungan dengan sejarah dunia secara global. Sebagaimana diketahui bahwa 1253 M, tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan menyerbu Baghdad. Akibatnya, Timur Tengah berada dalam situasi yang berkecamuk dan terjebak dalam kondisi konflik yang tidak menentu. Dampak selanjutnya adalah terjadinya eksodus besar-besaran kaum muslim dari Timur Tengah, terutama para keturunan Nabi yang biasa dikenal dengan ‘Allawiyah. Kelompok ini sebagian besar menuju kawasan Nuswantara (Nusantara) yang memang dikenal memiliki tempat-tempat yang eksotis dan kaya dengan sumberdaya alam dan kemudian menetap dan beranakpinak di tempat ini. Dari keturunan pada pendatang inilah sebagian besar penguasa beragam kerajaan Nusantara berasal, tanpa terkecuali Majapahit.
Inilah beberapa bukti dari fakta dan data yang mengungkapkan bahwa sesungguhnya Majapahit adalah Kesultanan Islam yang berkuasa di sebagian besar kawasan yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara ini. Sekali lagi terbukti bahwa sejarah itu adalah versi, tergantung untuk apa sejarah itu dibuat dan tentunya terkandung di dalamnya beragam kepentingan. Wallahu A’lam Bishshawab. [kompas/sejarah]



sumber : http://www.psb-psma.org/content/blog/3213-fakta-terselubung-tentang-kerajaan-majapahit

Rabu, 01 Desember 2010

Tahukah Anda ??

Assalamu'alaikum wr wb
Yth Bapak Pengurus masjid Ihsan Koto Malintang
http://www.facebook.com/RiNo AfrIandy (Mas Rhino Luthfy)


Ketua Pemuda 3 Nagari dan Ketua Pemuda Jorong Koto Malintang

Pada beberapa minggu yagn lalu tersiar kabar berita bahwa ketua remaja masjid kita, terpilih menjadi ketua Remaja Masjid Se Kabupaten 50 Kota, yaitu Rino Afriandy, yang pemilihan tersebut diadakan di departemen agama 50 Kota. Suatu hal  yang patut kita berikan "acungan Jempol" untuk seorang anak muda usia remaja yang telah membawa harum nama kampung kita...


Namun sebagai ketua Remaja masjid se kabupaten 50 Kota..Rino Afriandy akan memiliki tanggung jawab yang besar demi kokohnya organisasi dalam menjalankan visi dan misi sebagai ketua remaja masjid se-50 Kota. Kita melihat bahwa Acungan jempol ini layak diterima oleh Rino Afriandy, karena ditengah-tengah kesibukan sekolah serta pengaruh lingkungan pergaulan remaja saat kini yang seakan-akan terhipnotis budaya barat, Ia mampu membawa dirinya untuk tidak terpengaruh dan sibuk berkecimpung mengaktifkan kegiatan masjid, menerbitkan buletin remikom (Remaja Masjid Ihsan Koto Malintang-per bulan) dan segelintir kegiatan untuk menunjang prestasi belajar di sekolah (Karate, band-Nasyeed) dll.

Hingga posting di blog remaja masjid ihsan koto malintang ini diterbitkan , kegiatan remaja masjid,koordinasi antar pengurus remaja masjid, hingga penggalangan dana dan persiapan acara menyambut 1 Muharram 1432 Hijriyah, Rino Afriandy, tetap konsisten untuk terus bergerak menggerakkan remaja masjid ihsan koto malintang..


A/R

Jumat, 26 November 2010

Arti Lambang REMIKOM

Adakah Negara Islam pertama di dunia yang telah ditegakkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam di Madinah mempunyai bendera? Jika ya, bagaimanakah spesifikasi bendera tersebut dan apakah hukum pengambilannya?
Jika di zaman Khilafah dulu, anak-anak kaum Muslimin dibesarkan tanpa perlu diajar bahwa bendera umat Islam adalah bendera Rasulullah, karena itulah apa yang mereka lihat. Namun di zaman ini,seperti di Malaysia anak-anak Islam dibesarkan dengan diajar dan dipaksa menerima bahwa bendera mereka adalah bendera yang telah ditentukan oleh penjajah, si kafir Inggris.
Jadi, tidak lah heran jika kita atau anak-anak kita tidak mengenali bagaimanakah bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Itulah salah satu keberhasilan si kafir penjajah. Mereka berhasil membuatkan umat Islam lalai dan terus lupa akan bentuk bendera Islam yang sebenarnya.
Daulah Islam sebenarnya mempunyai bendera (al-liwa’) dan juga panji (ar-rayah). Inilah apa yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam semasa tegaknya Daulah Islamiyyah pertama di Madinah al-Munawwarah.
Secara bahasanya, bendera dan panji di dalam bahasa Arab disebut ‘alam. Mengikut Kamus al-Muheet, dari akar kata rawiya, ar-rayah adalah al-’alam, yang jama’nya disebut sebagai rayaat. Juga disebutkan dari akar kata lawiya bahawa al-liwa’ adalah al-’alam, yang jama’nya disebut sebagai alwiyah. Secara syar’i, syara’ telah menjelaskan bahawa perkataan-perkataan di atas mempunyai maksud dan ciri-ciri yang tertentu yaitu:-

1) Bendera (Liwa’) adalah berwarna putih dan tertera di atasnya kalimah ‘La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah’ dengan warna hitam.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, “Bahawa bendera Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam berwarna hitam, sedangkan panji beliau warnanya putih.” Riwayat Ibnu Abbas yang lain dengan lafadz, “Bahawa pada bendera Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. tertulis kalimat ‘La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah’. Semasa perang (jihad), bendera ini akan dipegang oleh amir (panglima/ketua) perang. Ia akan dibawa dan menjadi tanda serta diletakkan di lokasi amir tadi. Dalil yang menunjukkan perkara ini adalah perbuatan (af ’al) Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam sendiri, di mana baginda (sebagai amir), semasa pembukaan kota Makkah telah membawa dan mengibarkan bendera putih bersamanya. Diriwayatkan dari Jabir, “Bahawa Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam memasuki Makkah dengan membawa bendera (liwa’) berwarna putih.” [HR Ibnu Majah].
 An-Nasa’i juga meriwayatkan Hadis melalui Anas bahawa semasa Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam mengangkat Usama ibn Zaid sebagai amir (panglima) pasukan ke Roma, baginda menyerahkan bendera (liwa’) kepada Usama ibn Zaid dengan mengikatnya sendiri.

2) Panji (Rayah) adalah berwarna hitam, yang tertulis di atasnya kalimah ‘La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah’ dengan warna putih. Hadis riwayat Ibnu Abbas di atas menjelaskan hal ini kepada kita. Semasa jihad, ia dibawa oleh ketua setiap unit seperti(samada Division, Batalion, Detachment ataupun lain-lain unit).

Dalilnya adalah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam, semasa menjadi panglima perang di Khaibar, bersabda, “Aku benar-benar akan memberikan panji (rayah) ini kepada orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, lalu Rasulullah memberikan panji itu kepada Ali.” [HR Bukhari].
Saidina Ali karramallahu wajhah pada masa itu boleh dikatakan bertindak sebagai ketua divisi ataupun regimen.
Diriwayatkan dari Harits Bin Hassan Al Bakri yang mengatakan, “Kami datang ke Madinah, saat itu dan Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam sedang berada di atas mimbar, sementara itu Bilal berdiri dekat dengan beliau dengan pedang di tangannya. Dan di hadapan Rasulullah terdapat banyak rayah (panji) hitam. Lalu aku bertanya: “Ini panji-panjii apa?” Mereka pun menjawab: “(panji-panji) Amru Bin Ash, yang baru tiba dari peperangan.”
Dalam riwayat At-Tirmidzi, menggunakan lafadz, “Aku datang ke Madinah, lalu aku masuk ke masjid di mana masjid penuh sesak dengan orang ramai, dan di situ terdapat banyak panji hitam, sementara Bilal –ketika itu- tangannya sedang memegang pedang dekat Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Lalu aku bertanya: “Ada apa dengan orang-orang itu?” Mereka menjawab: “Beliau Sallallahu ‘alaihi wa Sallam akan mengirim Amru Bin Ash ke suatu tempat.”
Maksud ungkapan “terdapat banyak rayah (panji) hitam” menunjukkan bahawa terdapat banyak panji-panji yang dibawa oleh para tentera, walaupun amir (panglima perang)nya hanyalah seorang, yaitu Amru Bin Ash.
kaanat rooyatu rosuuuliLlahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam saudaa a, wa liwaa u huu abyadho
(“Raayahnya (panji) Rasul saw berwarna hitam, sedangkan benderanya (liwa’nya) berwarna putih.”) HR Ibnu Abbas dan abu hurrairah
Takhrij Hadits, Rayah menurut penuturan Ibnu Abbas dan abu hurrairah ini, kami kutip dari :
• Imam Tirmidzi dalam kitab Jami’nya: IV/197, no. 1681, dikomentarinya sebagai hadits hasan gharib;
• Imam Ibnu Majah dalam Sunannya: II/941, no. 2818;
• Imam Thabrani dalam Mu’jamul Ausath: I/77, no. 219;
• Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak: II/115, no. 2506/131, Dikatakan dalam at-Talkhish (Yazid dha’if);
• Imam al-Baihaqi dalam Sunannya: VI/363 (lihat Fath al-Baariy: VI/126);
• Imam Abu Syaikh dalam kitabnya Akhlaq an-Nabi saw, halaman 153, No. 420/421;
• Imam Baghawi dalam Syarh Sunnah: X/404, no. 2664;
Dan lain lain……………….
Daftar Referensi blog : http://skooplangsa.blogspot.com/2009/06/sejarah-bendera-islam-arayah-dan-aliwa.html


Arti Lambang Remikom diatas 

Lambang Masjid Di tengah-tengah : sebagai pusat kegiatan remaja masjid ihsan koto malintang



Lambang Bendera di kiri dan kanan : sebagai penghormatan terhadap bendera Rasulullah SAW

Tulisan Remikom dengan Huruf I adalah Seorang Pemuda/Remaja yang membawa Bendera Rasulullah 
untuk menunjukkan bahwa mereka hormat dan siap membela Bendera dan panji-panji Rasulullah SAW 


Remaja Islam Koto Malintang bentuk Organisasi berbasis Masjid

Assalamu'alaikum wrahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrohmanirrohiim

Dengan semboyan "sia yang kamaubah nasib kito, klo ndak kito yang mausahokannyo, bilo lai nasib kito ka barubah, klo ndak dari kini kito bausaho maubahnyo",,,para pemuda dan remaja berkumpul di akhir Bulan Ramadhan 1431 hijriah di masjid ihsan koto malintang membentuk kepengurusan remaja yang dihadiri pula oleh para orang tua (Bapak2 dan Ibu2) bersama-sama bermusyawarah "manyatukan kato,menyamokan paham, duduak sama randah, tagak samo tinggi" dengan seruan takbir yang bergema di dalam ruangan masjid ihsan, maka menjelang sholat tarawih didirikan, terbentuklah REMIKOM (Remaja Masjid Ihsan Koto Malintang).

Walaupun kepengurusan itu baru terbentuk, remaja dan pemuda yang tergabung didalamnya bersemangat untuk memakmurkan masjid dalam rangka beribadah dan menambah ilmu serta memperkuat ukhwah islamiyah demi mewujudkan islam rahmatan lil 'alamin.

Sungguh suatu hal yang brillian..!!
Remaja-remaja yang berusia 7 tahun sampai dengan 15, 16 dan 17 tahun itu termasuk anak-anak dan pemuda, ditengah-tengah kesibukan "kebiasaan sebelum hari raya", mereka mengadakan malam takbiran keliling kampung sebagai awal dari kegiatan remaja masjid.

Mereka keluar rumah selepas Sholat Isya berjama'ah membawa obor, lilin, dan peralatan gendang dan tabuh seadanya untuk menyemarakkan malam takbiran.


Remaja Masjid Ihsan walaupun tidak berhubungan dengan organisasi manapun, namun tetap dapat menerima dan menjalin silahturrahim dengan berbagai organisasi islam non-liberal dan Remikom tidak berhubungan dengan organisasi seperti Al Qaeda.

Dakwah Remikom berfokus penanaman aqidah yang tepat dan dasar-dasar pemikiran serta kepemimpinan dalam islam. Kegiatan Remikom tidak mengajarkan kekerasan namun tetap memberikan informasi dan wawasan tentang jihad yang sebenarnya menurut AL Qur'an dan Sunnah Rasul serta I"jtima' Para Sahabat Rasululah Muhammad SAW.

Melalui blog ini, maka hendaknya akan semakin eksis-lah Remaja Masjid Ihsan Koto Malitang, tidak hanya di Jorong Koto Malintang , akan tetapi hendaknya juga di dunia maya, agar keberadaan REMIKOM diketahui oleh banyak orang dan dapat menjadi contoh bagi remaja masjid lainnya.

Semoga Allah SWT melindungi dan memberikan petunjuk serta rahmatNya kepada ummat islam khususnya remaja masjid ihsan koto malintang

.
Selamat Berjuang Remaja dan Pemuda Masjid Ihsan Koto Malintang
Terus berjuang karena Jalan yang Kalian tempuh masih Panjang..!!!

Allahuakhbar!!
Allahuakhbar!!
Allahuakhbar!!




Atas Nama REMIKOM
andri rezeki